Gizi dan imunitas merupakan dua hal yang saling berhubungan. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak studi yang sudah mengkonfirmasi bahwa defisiensi zat-zat gizi dapat mengubah respon imun dan memicu timbulnya insidens infeksi yang menyebabkan meningkatnya angka kematian, terutama pada anak-anak. KEP banyak terjadi di negara berkembang dan mengakibatkan perubahan jumlah sel T, sel fagosit, dan respon antibodi imunoglobulin (Ig) A, dan mengurangi komponen komplemen.
Berikut ini beberapa konsekuensi imunologi akibat kekurangan zat gizi:
A. Defisit Energi
Dampak yang ditimbulkan jika mengalami defisit energi yaitu:
1. Penurunan proliferasi autoreaktif sel B1
2. Penurunan pro-inflammatory dan sitokin Th1
3. Peningkatan respon proliferatif sel T
B. Vitamin C
Peran vitamin C bagi imunitas adalah berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi fagosit. Jika mengalami defisiensi vitamin ini dapat mengakibatkan penurunan aktifitas fagosit, resistensi tumor, dan memperlambat penyembuhan luka.
C. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk menstimulasi monosit, perkembangan makrofag dan fagositosis. Selain itu, vitamin D juga secara selektif menekan aktifitas Th1, bukan aktifitas T2 atau sel CD8+.
Sumber Referensi:
Handbook of nutrition and immunity / edited by M. Eric Gershwin, Penelope Nestel, Carl L. Keen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar